Puisi: Gemericik

Feffi



Gemericik itu nyaring terdengar

Suara-suara yang berasal karena ia menjatuhkan diri ke benda yang tak netral

Berisik

Bahkan ketika terjatuh di permukaan besi, suaranya menggonggong mendebarkan jantung

Tapi kini aku tak mau menceritakan tentang berisiknya gemericik yang jumlahnya ribuan itu

Aku hanya ingin bercerita tentang genangan air yang tercipta dan mengalir ke permukaan yang rendah

Serta tentang kenangan yang muncul dalam pikiran yang sedikit mengganggu ketentraman batin

Ini gemericik hujan

Ini gemericik air yang ikhlas dijatuhkan

Dan ini juga gemericik air yang mengalir tak sadar di pipi

Ya, ini memang tentang sosok itu

Yang lagi-lagi membuatku merasakan rindu yang meronta meminta temu

Yang lagi-lagi membuatku memikirkan konsekuensi mencintainya seorang diri

Dan lagi-lagi membuatku teringat sakitnya setiap melihat raut kebahagiaannya dengan sang pujaan hati

Mencintaimu sudah sesakit ini, apa lagi jika memilikimu?

Mungkin sakitnya dua kali lebih hebat

Dan bodohnya diriku, masih tetap menginginkanmu padahal aku sudah tahu kamu tak sudi menginginkan diri ini

Terkadang terlintas rasa aku ingin menghantam kepalaku ke dinding agar ingatanku menghilang

Termasuk ingatanku tentang kamu


Tags

Posting Komentar

1Komentar

Posting Komentar