Manusia memang makhluk egois
Ketika semua yang kita perjuangkan
Dipatahkan dengan gampang
Ketika suatu harapan yang didoakan
Dihentikan sembarangan
Padahal ada raga yang telah menanti
Ada jiwa yang disiapkan untuk percaya diri
Perlahan penuh pasti
Namun dengan sekejap, kita seolah mati berdiri
Mendengarkan segala caci maki
Yang terlontar ringan dari mulut petinggi
Kita tidak pantas, katanya
Usaha kita tidak berarti gunanya
Dengan sekejap emosi bergerak hingga ke ubun-ubun
Air mata bersiap untuk segera turun
Kita terluka
Air mata jatuh dengan derasnya
Lalu saling memeluk erat dekapan
Menangis tersedu-sedu dengan penuh umpatan
Semoga dia selalu baik-baik saja
Semoga Tuhan selalu menjaganya
Walaupun raga ini sudah malu berlipat kali
Dan semangat ini tidak mau muncul lagi